Thursday, November 17, 2011

pencuri jalanan VS koruptor


Massa yang tertawa bertindak sebagai hakim sekaligus juri saat seorang pencuri mencuri tas seorang perempuan tua. Mereka melucuti pencuri hingga bugil, hanya tertinggal kaus kaki, dan membiarkannya berdiri di pinggir jalan yang sibuk.

Begundal itu dipermalukan di depan umum di kota Providencia di Meksiko barat laut, lapor Daily Mail, Rabu (16/11/2011), setelah sejumlah orang mengejar dia menyusul teriakan minta tolong seorang perempuan. Ketika berhasil menangkapnya, mereka mendorong dia ke tanah dan mulai mencopot semua pakaiannya.



Mereka mengabaikan permohonannya untuk mendapat keringanan hukuman. Sepatunya dilemparkan ke jalan raya disusul celana dan pakaian dalamnya. Kerumunan orang kemudian melemparkan koin dan botol plastik ke arah penjahat jadi sangat malu itu. Dia mencoba untuk naik mobil yang lewat dengan meminta tolong kepada pengemudinya tapi ditolak. Dia kemudian digiring seorang petugas polisi.

Kejadian serupa terjadi pada awal bulan ini di Lima, Peru, di mana sekelompok sopir taksi bersatu melawan para penjahat yang mencoba merampok seorang kolega mereka. Para sopir itu memukuli para perampok tersebut, memaksa mereka telanjang dan berjalan di jalan raya bersuhu di bawah nol derajat.

Berita di atas saya kutip dari Kompas.com
Mungkin memang begitu cara yang sesuai untuk membuat seseorang jera dan tidak melakukan hal yang sama
Padahal hanya pencuri jalanan, tapi hukumannya yang didapatkan (mungkin) terasa lebih berat
daripada hukuman penjara
Bagaimana dengan koruptor yang ada di Indonesia?
Apa mungkin harus ditelanjangi juga?
Agar tidak melakukan kesalahan yang sama dan tidak ada orang lain yang melakukan hal yang serupa?

No comments:

Post a Comment