Friday, December 31, 2010

BISNIS ONLINE

Ini adalah tugas softskillI gue yang terakhir di tahun 2010, tugas bulan Desember. Tugasnya adalah membuat sebuah tulisan tentang BISNIS ONLINE!! Untuk tulisan kali ini gue bakal pake bahasa yang lebih santai, yaa bahasa anak muda sehari-hari gitu deh. SELAMAT MEMBACAAA :)

Hari gini, di tahun 2010, siapa sih yang ga pernah denger istilah bisnis online? Bisnis online adalah cara berbisnis dengan menggunakan jaringan internet, misalnya dengan cara membuat website khusus untuk perusahaan yang sedang kita jalani. Tapi kalo kita ga mau repot-repot bikin website untuk perusahaan kita untuk berbisnis online, kita bisa memanfaatkan situs-situs social network, seperti facebooktwitter, atau multiply, yang cara pembuatan dan pengelolaannya lebih mudah daripada harus membuat website terlebih dahulu (itu menurut pendapat gue), atau bisa juga kita memiliki kedua-duanya, website perusahaan dan account social network.

(ini juga menurut pendapat gue)
Selain caranya pembuatan dan pengelolaannya yang lebih mudah, penggunaan social network untuk menjalankan bisnis kita juga ga butuh pungutan biaya sama sekali alias GRATIS!! Di samping itu, pengguna social network juga lebih banyak dan lebih aktif dalam penggunaan account yang mereka miliki. Maksudnya begini, (rata-rata) buat anak-anak muda zaman sekarang, wajib hukumnya untuk memiliki account on facebook or twitter, dan ga ada alasan buat mereka untuk ga nge-buka dan nge-check account mereka, walaupun cuma sehari. Naaah kebiasaan anak-anak muda yang kayak gini nih yang bisa kita manfaatkan untuk memperlancar bisnis kita yang dijalankan secara online.

Tuesday, November 30, 2010

FRANCHISING

Franchising digunakan untuk menunjukkan apa yang sebelumnya sering disebut sebagai pengatur lisensi. Ada karakter dagang dimana seorang yang terkenal / suatu karakter yang telah tercipta, memberikan franchise (lisensi) kepada orang lain. Dengan lisensi tersebut mereka berhak untuk menggunakan sebuah nama.

Penggunaan kata franchise yang lebih populer telah muncul dari berkembangnya istilah franchise format bisnis (franchise merk dagang / nama dagang).
Franchise format bisnis → pemberian sebuah lisensi oleh franchisor (penjual lisensi) kepada franchisee (pembeli lisensi). Lisensi tersebut member hak kepada franchisee untuk berusaha dengan menggunakan nama dagang franchisor.

Skema Penjualan Piramida
Kata franchising dapat disalahgunakan. Penyalahgunaan ini adalah jenis transaksi yang memungkinkan timbulnya praktek-praktek curang. Kecurangan paling nyata yang telah dilakukan digambarkan sebagai penjualan piramida / skema multi-level marketing. Skema ini mencakup penjualan usaha pendistribusian kepada para pembeli yang kemudian membagi-baginya dan menjualnya kepada mereka yang dipilih sebagai subdistributor. Skema ini dikenal mengandung unsur-unsur yang tidak jujur dan karenanya, Fair Trading Act 1973 (di Inggris) berisi ketetapan-ketetapan yang mengatur skema tipe piramida. Peraturan-peraturan telah dibuat di bawah undang-undang tersebut yang isinya:
• Mengontrol / melarang penerbitan, sirkulasi, atau distribusi dari dokumen yang berisi undangan bagi orang-orang yang ikut serta dalam skema seperti itu.
• Melarang promotor suatu skema yang memintakan pelaksanaan fungsi-fungsi yang vital bagi operasi skema tersebut, seperti pelatihan.

Kelemahan dari perundang-undangan tersebut adalah tidak melarang skema penjualan piramida, melainkan berusaha untuk mengontrolnya. Kelemahan dari peraturan-peraturan tersebut tersebut adalah tidak mencegah presentasi lisan di mana para promotor dapat membuat pernyataan-pernyataan yang dilarang apabila pernyataann tersebut dalam bentuk tertulis. Pembentukan skema tipe piramida harus dihindari. Seseorang tidak harus menawarkan suatu imbalan untuk melakukan sesuatu yang tidak berhubungan dengan penjualan produk dasar, atau jasa, di mana skema tersebut berada.


Perbedaan antara Franchise dengan Tipe Bisnis Lain
Dalam bisnis konvensional, penjual menawarkan bisnis dan kemudian memberikan data tentang perusahaan tersebut, lalu pembeli mengambil keputusan untuk membeli atau tidak. Tarif berbeda-beda sesuai dengan tipe bisnis, dan setelah tawar-menawar harga, transaksi pun dilakukan. Pembeli mengambil alih bisnis dan akan menjalankannya sesuai dengan keinginan sendiri.

Dalam franchising, terdapat sejumlah faktor penting yang harus dipertimbangkan. Franchisee tidak diperkenankan menjalankan bisnis dengan cara apa pun yang hanya menurut anggapannya benar. Franchisee memiliki kewajiban untuk menjalankan bisnis tersebut sesuai dengan sistem franchisor.
Jika Anda ingin menjadi seorang franchisee, ada empat faktor utama yang dalam bisnis franchise yang harus Anda ketahui, yaitu:
1. Keberadaan franchisor Anda.
2. Kewajiban untuk menggunakan nama dan mematuhi sistem pengendalian franchisor.
3. Resiko terhadap kejadian yang merusak bisnis Anda tanpa Anda berada dalam posisi yang siap menghadapinya.
4. Kemampuan franchisor Anda untuk tetap memberikan jasa sesuai standar yang bernilai dan wajar yang bisa membuat bisnis Anda berhasil.

Dalam bisnis franchise ada pula masalah-masalah yang timbul sehingga membuat franchisor gagal dalam menjalankan tugasnya. Sebab kegagalan franchisor yang paling umum, yaitu:
• Uji coba tidak memadai
• Penyeleksian franchisee secara sembrono
• Struktur franchise dibuat secara buruk
• Franchisor kekurangan modal
• Franchisor menjalankan bisnisnya dengan buruk

Dalam menilai sebuah kesempatan franchise, Anda harus mempertimbangkan faktor-faktor yang benar-benar penting berikut:
• Ujilah posisi keuangan franchisor secara rinci.
• Cek secara hati-hati bagaimana dia memasarkan bisnis yang telah diuji.
• Nilailah seberapa baik sistem bekerja dalam praktik.
• Apakah bisnis tetap bertahan kuat, atau bisnis ini didasarkan pada sesuatu yang bersifat temporer.
• Jangan membeli franchise dari siapapun kecuali dari franchisor.
• Mintalah pengacara Anda untuk mengecek perjanjian franchise Anda.
• Pastikan Anda telah mempertimbangkan akan adanya resiko kegagalan, meskipun merupakan sukses bagi yang lain.


Menilai Kecocokan Anda untuk Menjadi Franchise
Setiap orang yang memutuskan untuk memiliki bisnis sendiri hendaknya tunduk kepada penilaian diri sendiri. Terdapat faktor-faktor yang fundamental untuk penilaian tersebut. Setiap calon franchise harus:
• Melakukan self-examination
• Sepenuhnya jujur pada diri sendiri
• Tidak menipu diri sendiri dengan mengejar hasratnya sendiri

Setiap calon franchise yang melakukan penilaian kepada diri sendiri hendaknya menyadari karakteristik berikut ini:
1) Franchise yang sebelumnya telah berbisnis sendiri dan mungkin pada tipe bisnis yang sama dengan sistem franchise.
2) Franchise yang puas dengan dirinya sendiri.
3) Franchise yang penakut.
4) Franchise yang tidak mengikuti sistem.
5) Franchise yang beharap terlalu banyak.
6) Franchise yang tidak mempunyai bakat yang cocok.
7) Campur tangan dari anggota keluarga, atau yang penuh perhatian namun usil.

Menimbang Keuntungan dan Kerugian Franchise
► Keuntungan-keuntungan bisnis franchise, yaitu:
1) Kurangnya pengetahuan dasar dan pengetahuan khusus yang dimilki oleh franchisee, ditanggulangi dengan program pelatihan dari franchisor.
2) Franchisee mendapatkan intersif dengan memiliki bisnis sendiri yang memiliki keuntungan tambahan dari bantuan terus-menerus franchisor.
3) Bisnis franchise mendapatkan keuntungan dari operasi di bawah nama yang telah mapan dalam pandangan dan pikiran masyarakat.
4) Membutuhksn modal yang lebih kecil disbanding bila franchisee mendirikan bisnis secara mandiri.
5) Franchisee mendapat keuntungan dari aktifitas iklan dan promosi franchisor pada tingkat nasional.
6) Franchisee mendapat keuntungan dari daya beli yang besar dan kemampuan negosiasi yang dilakukan franchisor atas nama seluruh franchisee di jejaringnya.
7) Franchisee mendapatkan pengetahuan khusus dan ber-skill tinggi serta pengalaman dari organisasi dan manajemen pusat franchisor.
8) Resiko bisnis franchisee berkurang sangat besar.
9) Franchisee mendapatkan jasa-jasa dari para staf lapangan franchisor.
10) Franchisee mendapatkan keuntungan dari penggunaan paten, merk dagang, hak cipta, rahasia dagang, serta proses, formula, dan resep rahasia milik franchisor.
11) Franchisee mengambil keuntungan dari program riset dan pengembangan franchisor yang terus-menerus.
12) Franchisor mengumpulkan informasi dan pengalaman yang tersedia sebanyak-banyaknya untuk dibagi kepada seluruh franchisee dalam sistemnya.
13) Terdapat jaminan teritorial untuk memastikan bahwa tidak ada franchisee lain di dalam wilayah bisnis franchisee.

► Kerugian-kerugian bisnis franchise, yaitu:
1) Hubungan antara franchisor dengan franchisee pasti melibatkan penekanan control.
2) Franchisee harus membayar franchisor untuk jasa-jasa yang didapatkannya dan untuk penggunaan sistem.
3) Kesukaran dalam menilai kualitas franchisor.
4) Kontrak franchise akan berisi beberapa pembatasan terhadap bisnis yang difranchisekan.
5) Franchisee mungkin menemukan dirinya menjadi terlalu tergantung terhadap franchisor.
6) Kebijakan-kebijakan franchisor mungkin mempengaruhi keuntungan franchisee.
7) Franchisor mungkin membuat kesalahan dalam kebijakan-kebijakannya.
8) Reputasi dan citra merk dari bisnis yang difranchisekan mungkin menjadi turun citranya karena alasan-alasan di luar kontrolnya.

Perjanjian Franchise
Perjanjian franchise harus secara tepat menggambarkan janji-janji yang dibuat dan harus adil, serta pada saat bersamaan menjamin bahwa ada kontrol yang cukup untuk melindungi integritas sistem. Perjanjian / kontrak harus:
• Dibuat dengan benar, sesuai persyaratan hukum, dengan beragam hak milik yang dimiki oleh franchisor.
• Memberikan detail-detail operasional dan kontrol.
• Memberikan franchisee jaminan dalam beroperasi dan pada kemampuannya untuk mengembangkan dan menjual assetnya.

Segi-segi umum dari suatu kontrak adalah sebagai berikut:
a) Penentuan dan identifikasi franchisor sebagai pemilik.
b) Sifat serta luasnya hak-hak yang diberikan kepada franchisee.
c) Jangka waktu perjanjian.
d) Sifat dan luasnya jasa-jasa yang diberikan oleh franchisor, baik pada masa-masa awal maupun selanjutnya.
e) Kewajiban-kewajiban awal dan selanjutnya dari franchisee.
f) Kontrol operasional dari franchisee.
g) Penjualan bisnis.
h) Kematian franchisee.
i) Arbitrase
j) Berakhirnya kontrak dan akibat-akibatnya.

Mengembangkan Konsep Bisnis
Hal-hal yang menimbulkan sistem franchise, yaitu:
1) Ketika diputuskan untuk memperluas bisnis yang ada dengan menggunakan sistem franchise.
2) Ketika adanya suatu usaha positif untuk membentuk dan mendirikan bisnis serta franchising sejak awalnya.

Seseorang harus memiliki tujuan untuk membuat citra bisnisnya berbeda dengan bisnis yang lain. Setiap bisnis franchise yang sukses memliki konsep inovatifnya sendiri yang terpisah dari bisnis lain dari tipe bisnis yang sama, bukan hanya menyalin atau meniru orang dalam bisnis lain. Orang lain mungkin memiliki sanksi resmi yang bisa mereka terapkan. Mereka tidak akan ragu-ragu terhadap perkembangan bisnis serta pengalaman mereka dengan selalu menjaga langkah tetap ke depan. Harus juga dipahami bahwa si peniru tidaklah mendapatkan keuntungan dari pengetahuan dasar hasil tiruan. Dasar yang dangkal semacam itu akan membuat lemah bisnisnya.

Franchisee yang sukses umumnya adalah bisnis yang mementingkan tingkat pelayanan pribadi yang tinggi kepada konsumen. Bisnis-bisnis tersebut, pada tahap penjualan, memerlukan kehadiran dan komitmen franchisee secara pribadi. Ciri-ciri umum dari franchisee tersebut adalah:
• Jam kerja yang panjang.
• Dirangkaikan dengan pelayanan yang cepat.
• Bisa diandalkan dan rumah.

Dalam menilai apakah suatu bisnis bisa difranchisekan, kriteria berikut harus dipertimbangkan:
1) Konsep tersebut harus dibuktikan dengan operasi yang dapat didemonstrasikan secara sukses.
2) Citra merk, sistem dan metode bisnis tersebut harus berbeda.
3) Sistem dan metode tersebut haruslah dapat diberlakukan secara sukses kepada orang lain dalam kerangka waktu yang wajar serta ekonomis.
4) Perolehan finansial yang didapatkan dari operasi bisnis franchise harus memungkinkan:
a) Franchisee untuk mendapatkan Return of Assets yang layak yang telah dipergunakan dalam bisnis.
b) Franchisee untuk mendapatkan penghargaan yang layak jika tidak dikatakan baik.
c) Franchisee untuk membayar uang franchise yang layak kepada franchisor atau jasa yang tetap diberikan oleh franchisor untuk memasok franchisee.
5) Franchisor dapat memperoleh laba terus-menerus yang layak dari uang franchise (fee) yang diterima dari franchisee.


10 Tips untuk Mendirikan Bisnis Franchise
1) Penilaian sendiri
Jujurlah pada diri sendiri. Apakah Anda sudah mendapatkan atribut yang tepat untuk membangun bisnis yang sukses? Kisah sukses dalam semalam amat jarang, tetapi lebih banyak yang memerlukan kerja keras dalam membangun bisnis. Menjalankan bisnis sendiri bisa lebih menguntungkan, namun bisa pula meminta tanggung jawab penuh terhadap konsumen, pemasok, dan karyawan.

2) Lakukan Riset
Secara common sense anda memerlukan perjalanan panjang menuju sebuah keputusan apakah waralaba yang ditaksir akan sesuai untuk Anda. Pastikan bahwa Anda melihat peluang bisnis dan Anda memiliki kecakapan tentangnya sekaligus mampu menjangkaunya.

3) Ajukan Pertanyaan
Ketika mempertimbangkan hak waralaba, penting bagi Anda mengajukan pertanyaan sehingga Anda dapat membuat keputusan dengan pengetahuan (informed decision).

4) Bicaralah pada Terwaralaba
Penting bagi Anda berbicara kepada terwaralaba yang sudah ada. Tanyakan mengenai bantuan yang mereka dapatkan dan apakah mereka mencapai proyeksi finansial awal mereka. Luangkan waktu untuk berbicara dengan beberapa terwaralaba untuk mendapatkan opini yang luas sebelum Anda membuat keputusan.

5) Dukungan keluarga
Anda akan membuthkan dukungan keluarga ketika membangun bisnis. Disarankan untuk mendiskusikan bagaimana pengaruh bekerja sendiri pada keluarga sebelum membuat komitmen. Jika anda tak mendapatkan dukungan penuh, hal ini akan menjadi kebodohan jika dilanjutkan. Karena itu libatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan.

6) Nasihat Profesional
Sebelum membuat komitmen berinvestasi dalam bisnis waralaba, Anda seharusnya mencari nasihat dari profesional. Bank akan memberi Anda penilaian yang berharga. Jaringan bisnis konsultan dan akuntan dapat pula mengasistensi Anda dalam memproduksi rencana bisnis.

7) Rencana Bisnis
Rencana bisnis memiliki tujuan ganda. Sebagai dokumen kerja yang akan menjadi bencmark kinerja bisnis Anda, sekaligus merepresentasikan dukungan finansial bagi bisnis Anda. Rencana bisnis penting disajikan dengan baik. Juga disarankan mengirimkan salinannya kepada kreditor terlebih dulu sebelum rapat yang dijadwalkan.

8) Pinjamlah dalam jumlah yang sesuai
Semakin besar Anda meminjam maka makin besar biaya yang akan ditanggung. Akibatnya Anda harus menghasilkan keuntungan yang lebih besar untuk mentupi biaya. Karena itu pinjamlah sesuai kebutuhan. Jika anda gagal mendapatkan modal dalam jumlah cukup, kemungkinan akan sulit mendekati lagi (re-approach) kreditor setelah itu untuk menjamin dana tambahan, terutama jika bisnis belum menunjukkan kinerja seperti diproyeksikan dalam rencana bisnis.

9) Cadangan Darurat
Selalu disarankan agar memiliki cadangan dana apabila bisnis memerlukan waktu lebih lama seperti diharapkan untuk take off. Rencana darurat untuk pengeluaran beberapa tahun akan sangat bermanfaat.

10) Ikuti Sistem
Anda berinvestasi pada model bisnis yang melelahkan, teruji, dan sudah terbukti. Karena itu penting mengikuti sistem yang dikembangkan pewaralaba untuk membuka peluang sukses bagi Anda.


SEMOGA SUKSES !!!

Sunday, October 31, 2010

kelebihan dan kekurangan STUDENTSITE Universitas Gunadarma!!

Semakin berkembangnya teknologi informatika di Indonesia membuat kita, sebagai bagian dari penerus bangsa, harus bisa mengikuti perkembangan zaman yang terus berjalan dengan sangat cepat. Keadaan yang seperti ini menjadikan Universitas Gunadarma sebagai salah satu civitas akademika swasta terbaik di Indonesia yang mengembangkan pendidikan dengan berbasis teknologi informatika. Basis pendidikan yang seperti ini dapat memberikan kemudahkan dan kenyamanan bagi semua mahasiswa dalam menjalankan studi di Universitas Gunadarma agar bisa mengetahui segala hal yang berkaitan dengan kegiatan studi secara cepat. Salah satu kemudahan dan kenyamanan tersebut dapat dirasakan dari adanya fasilitas-fasilitas berbasis web yang disediakan oleh Universitas Gunadarma. Salah satu dari fasilitas tersebut adalah "STUDENTSITE", dengan alamat website : www.studentsite.gunadarma.ac.id

Monday, October 25, 2010

MEMINIMALISIR JUMLAH PENGANGGURAN DAN MENINGKATKAN TARAF HIDUP DENGAN BERBISNIS

Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang mempengaruhi perekonomian di Indonesia, khususnya di ibukota, Jakarta. Masalah perekonomian di Jakarta semakin kritis dengan adanya peningkatan pada jumlah pengangguran. Banyak masyarakat daerah yang datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan, tetapi tingginya persyaratan kerja di ibukota membuat para pendatang harus gigit jari dan menerima kenyataan bahwa mereka pada akhirnya harus menjadi pengangguran.

Hidup dalam kemiskinan dengan pekerjaan yang tidak jelas juga bisa mengakibatkan munculnya berbagai macam tindakan kriminal yang bisa sangat merugikan bagi sendiri maupun orang lain. Untuk meminimalisir pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di kota-kota besar, khususnya Jakarta, dan masyarakat yang ada di daerah luar Jakarta, masyarakat bisa memulai usahanya dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara berwirausaha atau berbisnis.

BERBISNIS DI INDONESIA
Berbisnis di Indonesia bukan hanya dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki pekerjaan dan hidup dalam kekurangan, tetapi juga dilakukan oleh orang-orang kaya yang hidup dalam kemewahan, seperti bisnis keluarga yang sudah diturunkan dari generasi ke generasi. Bisnis yang dilakukan secara turun-temurun harus dijaga dan dikelola dengan baik, agar bisa semakin berkembang dan tidak terhenti di suatu generasi.

Ada berbagai macam bisnis yang dapat ditempuh oleh masyarakat Indonesia. Mulai dari bisnis kecil-kecilan sampai dengan bisnis besar yang ditangani secara profesional, bisa kita jalani. Tetapi semua itu juga tidak terlepas dari besar-kecilnya modal dan kemampuan berbisnis yang dimiliki oleh masing-masing individu yang bersangkutan. Jumlah modal dan kemampuan berbisnis yang dimiliki sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis yang sedang dijalani. Bisnis kecil yang dijalani oleh orang-orang yang berpengalaman pada bidangnya akan cepat berkembang karena kemampuan yang dimiliki oleh pelaku bisnis tersebut. Sedangkan jika suatu bisnis besar yang sudah lama dibangun dijalankan oleh orang yang bukan ahlinya, maka tidak perlu heran jika bisnis tersebut sangat lambat perkembangannya atau bahkan akan mengalami kehancuran.

Bagi masyarakat perkotaan yang tidak memiliki modal besar, bisa mencoba bisnis, seperti menjual kue-kue jajanan pasar, kue-kue kering, sampai makanan berat, seperti mie ayam, nasi bungkus, dan lain-lain. Untuk masyarakat yang memiliki modal yang cukup besar sampai sangat besar, bisa membuka bisnis, seperti warung internet (warnet), toko baju (boutique / butik atau distro), restoran, perusahaan advertising, perusahaan layanan telekomunikasi, dan lain-lain. Bisnis-bisnis besar seperti itu bisa diturunkan atau diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, seperti layanan telekomunikasi Esia milik keluarga Bakrie, restoran ayam goreng Mbok Berek, dan sebagainya. Bisnis-bisnis besar seperti itu juga bisa menjadi asset atau simpanan kekayaan untuk suatu keluarga.

Tetapi sebenarnya bukan hanya bisnis-bisnis dengan modal besar saja yang dapat dijadikan sebagai simpanan kekayaan, namun bisnis-bisnis kecil pun bisa. Bisnis kecil yang dibangun dengan modal seadanya tetapi dijalankan dengan niat yang sungguh-sungguh dan ditangani oleh orang yang berpengalaman pada bidangnya, juga bisa menjadi bisnis keluarga.

Ada banyak bisnis kecil di rumah-rumah penduduk (home industry) di daerah pedesaan yang bisa menghasilkan suatu barang yang kualitasnya tidak kalah bagus dengan barang-barang yang dihasilkan di kota-kota besar. Bahkan tanpa kita ketahui, sudah banyak sekali hasil karya masyarakat daerah yang dikirim ke kota-kota besar, dijual antar pulau, bahkan dikirim ke luar negeri, karena tidak sedikit masyarakat di negeri lain yang juga menyukai barang-barang hasil karya masyarakat Indonesia.

Belakangan ini, bisnis di Indonesia tidak hanya dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan kekayaan saja, tetapi ada juga segelintir orang yang melakukan bisnis karena rasa tertarik pada suatu bidang (hobby) dan ingin memperdalam kemampuannya dalam bidang tersebut. Sebenarnya, hobby yang dijalani dengan baik juga bisa mendatangkan uang untuk pelakunya, seperti orang yang bergelut pada bidang fotografi, tulis menulis, tari, tarik suara, dan lain-lain.
Orang yang bergelut pada bidang fotografi bisa mendaftarkan hasil “jepretan”-nya ke perlombaan fotografi untuk bisa mendapatkan uang, membuka usaha studio foto, dan sebagainya. Bahkan seorang fotografer, sebutan untuk pelaku dalam bidang fotografi, yang sudah profesional bisa membuka usaha sekolah fotografi, seperti yang dilakukan oleh Darwis Triyadi, agar bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Orang yang memiliki ketertarikan dalam bidang tulis menulis bisa menghasilkan suatu karya tulis, seperti novel, yang bisa diterbitkan agar karyanya dapat dinikmati oleh semua orang dan penulisnya pun bisa mendapatkan penghasilan. Untuk para pekerja seni, seperti penari dan penyanyi, bisa melakukan bisnis dengan cara membuka sanggar tari dan menjadi penyanyi di acara-acara tertentu.

Di sisi lain, bisnis di Indonesia tidak hanya bisa dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan saja. Masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan atau jauh dari keramaian kota-kota besar juga bisa melakukan berbagai macam bisnis. Suasana pedesaan yang masih asri dan jauh dari polusi bisa menjadi obyek wisata untuk para turis domestik maupun luar negeri. Kedatangan turis-turis tersebut bisa mendatangkan peghasilan untuk masyarakat di daerah tersebut, misalnya dengan cara menjual kerajinan tangan kecil atau souvenir (gantungan kunci, kalung, gelang, dan lain-lain), hiasan rumah, baju atau pakaian (batik atau yang menggambarkan obyek wisata dari suatu daerah), dan makanan, yang semuanya merupakan khas dari daerah tersebut.

Selain menghasilkan uang dari bisnis menjual barang, pakaian, dan makanan, masyarakat pedesaan juga bisa berbisnis dengan menjual jasa, seperti menyewakan kamar untuk tempat penginapan, jasa transportasi dengan menggunakan kendaraan khas dari daerah tersebut yang sudah langka dan tidak bisa ditemui di kota-kota besar, seperti menggunakan delman atau andong, becak, becak motor, dan lain sebagainya. Kenyamanan yang diberikan oleh para penjual jasa dapat membuat para turis ingin kembali datang ke tempat tersebut. Dengan begitu, daerah tersebut akan selalu didatangi oleh para pengunjung dan hal tersebut bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah tersebut.

CARA MEMASARKAN PRODUK BISNIS DI INDONESIA
Ada berbagai macam cara yang dapat kita tempuh untuk memasarkan produk dari bisnis yang sedang dijalani agar bisa dikenal oleh masyarakat luas (go public). Mulai dari cara sederhana, seperti mendatangi tiap-tiap rumah (door to door) untuk mempromosikan dan menjual barang atau jasa yang kita produksi, sampai cara modern, seperti penggunaan teknologi yang sudah tersedia. Bagaimanapun cara mempromosikannya, para produsen tetap memiliki tujuan yang sama, yaitu bisa mengenalkan barang hasil produksinya ke masyarakat agar masyarakat tertarik dan ingin mengkonsumsinya, serta dapat memperoleh keuntungan materiil sebanyak-banyaknya untuk terus mengembangkan dan memajukan usahanya tersebut.

Di zaman yang sudah serba modern seperti sekarang ini, semakin sedikit orang atau perusahaan yang mau memasarkan barang atau jasanya dengan cara door to door karena alasan efektifitas dan efisiensi waktu dan uang. Dengan alasan yang seperti itu, maka tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi dapat dijadikan sebagai cara untuk memasarkan suatu bisnis agar bisnis tersebut bisa berkembang dan maju dengan pesat tetapi tidak membuang banyak waktu dan uang dalam mempromosikannya. Ada berbagai macam teknologi yang bisa kita gunakan dalam memasarkan bisnis yang sedang kita jalani, di antaranya seperti:

1. Handphone atau telepon genggam
Semakin berkembangnya teknologi yang ada dalam handphone, membuat alat telekomunikasi yang satu ini menjadi barang yang dianggap wajib untuk dimiliki oleh setiap orang, khususnya oleh kawula muda di kota-kota besar. Dengan anggapan yang seperti itu, banyak operator telekomunikasi yang mempromosikan layanan-layanan terbarunya yang serba murah dengan mengirimkan short message service (SMS) ke nomor-nomor telepon pelanggannya. Semakin menarik layanan yang ditawarkan, maka semakin banyak pula masyarakat yang memilih untuk menggunakan operator telekomunikasi tersebut. Cara promosi seperti ini dapat diakui sangat efektif dan efisien dalam hal penggunaan waktu.

2. Televisi
Banyaknya tayangan televisi yang menghibur, yang menghiasi layar kaca dihampir seluruh rumah keluarga di Indonesia, membuat banyak perusahaan besar, seperti perusahaan makanan, minuman, dan layanan penerbangan bekerja sama dengan berbagai macam stasiun televisi untuk mempromosikan barang dan jasa yang mereka sediakan.
Perusahaan-perusahaan tersebut bekerjasama dengan perusahaan advertising (periklanan) untuk menghasilkan berbagai macam iklan dalam berbagai macam versi. Berbagai macam iklan dikemas dalam tampilan yang menarik, agar bisa menarik perhatian dan tidak mudah dilupakan oleh setiap orang yang menyaksikannya. Ketertarikan masyarakat pada suatu produk membuat produk tersebut banyak dicari dan digunakan oleh masyarakat. Walaupun dalam mempromosikannya tidak terlalu memakan banyak waktu, tetapi hal tersebut bisa mendatangkan banyak keuntungan untuk perusahaan tersebut.

3. Internet
Teknologi yang satu ini memang tidak bisa kita liat secara langsung, tetapi kita tidak bisa munafik dengan mengatakan bahwa teknologi ini hanya memberikan efek negatif dalam kehidupan sehari-hari. Karena sebenarnya, tidak bisa kita pungkiri bahwa teknologi yang satu ini memang benar-benar memberikan dampak yang besar dalam perubahan gaya hidup masyarakat, mulai dari anak kecil sampai orang dewasa. Teknologi ini memang memliki efek negatif yang tidak bisa dibilang sedikit, tetapi di samping efek negatif tersebut, ada banyak keuntungun yang bisa kita dapatkan dari penggunaan teknologi internet.

Salah satu keuntungan dari adanya internet dapat dirasakan oleh para pemilik usaha-usaha menengah sampai pemilik perusahaan-perusahaan besar. Banyak pemilik usaha yang mempromosikan atau menjual barang atau jasanya secara online. Dan kita harus mengakui bahwa cara seperti ini memang sangat efektif untuk dilakukan, mengingat semakin banyaknya anak-anak muda yang mulai kecanduan dengan pemakaian situs-situs social network, membuat cara promosi semacam ini bisa cepat mendapatkan banyak pelanggan.

Selain itu, mempromosikan dan menjual barang secara online juga bisa memberikan keuntungan untuk para konsumen, karena konsumen tidak perlu repot-repot berjalan kesana kemari untuk bisa mendapatkan barang yang mereka inginkan. Konsumen yang ingin berbelanja secara online bisa mendapatkan barang yang diinginkan dengan cara mengkoneksikan handphone atau komputer dengan jaringan internet, lalu membuka alamat website yang menjual barang secara online.

Tidak hanya penjualan barang, dengan cara yang sama, penjualan jasa pun bisa dilakukan melalui teknologi internet, misalnya promosi jasa-jasa pelayanan penerbangan, tempat-tempat bimbingan belajar (bimbel), sekolah-sekolah swasta, sampai perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri.

Selain menggunakan cara door to door dan dengan menggunakan teknologi-teknologi canggih yang sudah tersedia, pemasaran suatu produk bisnis bisa juga dilakukan dengan cara menyebarkan brosur-brosur dan dibagikan kepada pengunjung suatu pusat perbelanjaan (mall), toko buku, bioskop, dan tempat-tempat lainnya.

MENGAPA KITA HARUS BERBISNIS?
Berbisnis atau berwirausaha merupakan salah satu cara mendapatkan penghasilan dengan membuka usaha secara mandiri. Ada banyak alasan yang membuat seorang individu melakukan suatu bisnis. Tingginya syarat kerja yang dibutuhkan membuat masyarakat yang tidak memiliki tingkat pendidikan tinggi menjadi pengangguran. Bukan hanya masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan tidak tinggi saja yang berpeluang menjadi pengangguran, masyarakat dengan tingkat pendidikan tinggi yang menyandang gelar sarjana pun bisa berpeluang menjadi seorang pengangguran. Dengan berbisnis, setidaknya masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan bisa diminimalisir dan mendapatkan penghasilan. Berkurangnya pengangguran juga bisa memberi dampak berkurangnya tindakan kriminal. Mungkin itulah salah satu alasan mengapa suatu bisnis dipilih untuk dijalankan.

Dengan berbisnis, masyarakat juga bisa meningkatkan taraf hidupnya. Jika dijalankan dengan serius, suatu bisnis bisa mengubah kehidupan ekonomi seseorang maupun masyarakat di sekitar perusahaan bisnis itu berdiri. Membuka suatu usaha bisnis bisa memberikan manfaat besar bagi si pemilik bisnis maupun orang lain. Bisnis yang membutuhkan banyak tenaga kerja bisa menjadi lapangan pekerja untuk para pengangguran. Selain itu, semakin banyak tenaga kerja yang dipekerjakan, maka semakin banyak pula hasil produksi yang dihasilkan. Sehingga penghasilan yang didapatkan akan semakin bertambah dan berguna untuk mengembangkan dan memajukan bisnis yang sedang dijalankan.
Ada banyak keuntungan-keuntungan yang dihasilkan dari berbisnis, di antaranya yaitu:
1. Menyediakan lapangan usaha
2. Dapat dijadikan sebagai simpanan kekayaan suatu keluarga
3. Meminimalisir pengangguran
4. Meningkatkan taraf hidup individu maupun suatu masyarakat
5. Mengurangi terjadinya tindakan criminal

10 alasan untuk memulai bisnis, yaitu:
1. Dapat membentuk perusahaan sesuai keinginan si pemiliki usaha
2. Menjadi boss bagi diri sendiri
3. Bisa memilih lahan bisnis apa yang Anda sukai
4. Wilayah peluang yang begitu luas
5. Tentukan deadline Anda sendiri
6. Waktu kerja yang bisa diatur
7. Kreatifitas Anda tak terbatas
8. Bukan suatu hal yang sulit untuk dilakukan
9. Seringkali sangat menguntungkan
10. Sebagai sumber penghasilan lebih
11. Rendah biaya
12. Mimpi besar dapat menjadi kenyataan
13. Bebas dipilih oleh siapa pun
14. Tak lekang oleh zaman

USAHA MENGELOLA BISNIS AGAR BERJALAN DENGAN BAIK
Bisnis yang baik dapat berjalan karena adanya perencanaan yang baik. Agar bisnis dapat berjalan dengan sukses maka perlu diorganisasikan. Dalam mengorganisasi suatu bisnis tentunya harus memperhatikan unsur-unsur bisnis yang ada. Unsur bisnis yang perlu mendapat perhatian pengusaha, yaitu lingkungan bisnis. Lingkungan sangat besar pengaruhnya kepada efisiensi dari operasional perusahaan dan kemampuannya untuk memperoleh keuntungan. Untuk itu setiap pemilik dan pemimpin usaha harus dapat memahami keadaan lingkungannya dan dampak lingkungan tersebut terhadap usahanya.

Untuk mengelola organisasi bisnis diperlukan pengelolaan atau manajemen serta orang yang bertanggung jawab yang disebut manajer. Manajer adalah orang yang bertanggsung jawab untuk mengarahkan usaha yang bertujuan membantu organisasi dalam mencapai sasarannya. Semua manajer memiliki tanggung jawab yang sama baik organisasi formal maupun informal. Proses manajemen dilakukan secara bersama-sama oleh manajemen bawah (supervisor) manajemen menengah (middle management) dan manajemen puncak (top management).

Urusan bisnis juga memerlukan kemahiran dan pengetahuan yang berkaitan dengan sosial budaya suatu masyarakat. Setiap masyarakat memiliki cara hidup, budaya, dan adat masing-masing. Begitu juga adat istidat dan pandangan hidup setiap bangsa, antara satu dengan yang lain berbeda-beda. Terkadang ada suatu hal yang dianggap sensitif oleh satu masyarakat, tetapi dianggap biasa oleh masyarakat lainnya. Jadi, sebelum mengadakan hubungan bisnis dengan orang dari bangsa yang berbeda, sebaiknya pelajarilah hal-hal yang berkaitan dengan bangsa tersebut. Kegagalan memahami dan menguasai aspek-aspek asas ini bisa menghambat urusan bisnis dan menemui jalan buntu. Selain menghambat urusan bisnis, ketidakmampuan dalam memahami hal-hal yang berhubungan dengan suatu bangsa juga dapat mengganggu hubungan antara bangsa-bangsa yang bersangkutan.

Untuk menjadi pengusaha yang berhasil, seseorang harus mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat setempat. Penyesuaian itu dapat dilakukan dengan berinteraksi dan berkomunikasi. Jika tidak, maka urusan bisnis tersebut dapat mengalami kesulitan, bahkan bisnis yang sudah dirancang secara baik pun bisa mengalami kehancuran.

Banyak pengusaha-pengusaha Indonesia yang bekerja sama dengan pengusaha-pengusaha luar negeri untuk mendirikan perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak diberbagai macam bidang usaha. Sebelum melakukan kerjasama, pengusaha-pengusaha dari dua bangsa yang berbeda tersebut harus bisa mengerti bagaimana cara berbisnis yang biasa dijalankan oleh masing-masing pengusaha di negaranya, agar kerjasama yang sudah direncanakan bisa berjalan dengan baik dan bisa memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak yang bersangkutan.

Misalnya jika kita berbisnis dengan orang Jepang, kesulitan yang akan dihadapi orang yang melakukan bisnis dengan orang Jepang adalah sikap etnosentrisme mereka, yakni menganggap golongan ataupun kebudayaan bangsanya lebih unggul dibandingkan yang lain. Sikap tersebut terbentuk karena mereka terlalu mengagungkan budaya bangsanya. Kemana saja orang Jepang pergi dan dimana saja mereka berada, mereka tetap mempertahankan tradisi dan budayanya. Malah mereka berusaha mengembangkan budaya itu sehingga dapat diterima oleh orang lain. Bagi bangsa Jepang, budaya dan tradisi menjadi lambang identitas dan mereka bangga dengan hal itu.

Permasalahan yang biasanya dialami oleh pihak yang berbisnis dengan orang Jepang adalah masalah bahasa dan perbedaan budaya. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan cara memahami beberapa aspek dan masalah yang berkaitan dengan budaya bisnis masyarakat Jepang. Bagi pengusaha yang akan mengadakan urusan bisnis di Jepang, harus mau menghadapi beberapa permasalahan dalam kebiasaan orang Jepang menjalankan bisnisnya. Cara menghadapinya ada beberapa cara. Pertama, mempelajari cara yang tepat untuk mengawali hubungan dengan sebuah perusahaan, organisasi, dan firma Jepang. Kedua, mengetahui dengan pasti cara menjaga dan memupuk hubungan bisnis yang telah terjalin. Ketiga, mencari cara melanggengkan hubungan tersebut agar berjalan lancar.

Ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat menjalankan urusan bisnis di Jepang. Di antaranya adalah jangan terlalu mengandalkan hubungan komunikasi melalui surat-menyurat. Usahakan agar dapat bertemu langsung dengan pihak yang akan dijadikan rekan bisnis. Orang Jepang lebih senang menjalankan bisnis dalam situasi yang tidak terlalu formal. Mereka suka bersantai dan bersenang-senang karena hal itu dapat mengurangi ketegangan saat menjalankan usaha. Agar dapat terlibat dalam percakapan, orang yang akan berbisnis dengan orang Jepang hendaknya menguasai bahasa Jepang dengan baik. Jika tidak, maka gunakanlah penerjemah sehingga komunikasi berjalan lancar. Orang Jepang tidak suka menggunakan bahasa Inggris. Selain tidak menguasai bahasa tersebut, orang Jepang sangat bangga dengan bahasa yang mereka miliki. Semua itu tidak terlepas dari tingginya jiwa nasionalisme yang dimiliki oleh bangsa Jepang.

Untuk memulai hubungan bisnis baru, seseorang dapat menggunakan kartu nama. Saat menjalankan bisnis, pakaian dan tingkah laku harus sopan dan teratur. Citra diri seseorang perlu dijaga agar dapat memberikan pandangan positif kepada orang lain. Buruknya citra diri seseorang juga bisa menjadi alasan mengapa suatu hubungan bisnis tidak berjalan dengan baik.

Dalam berbisnis dengan orang Jepang, biasanya, proses perundingan memakan waktu lama. Namun, setelah persetujuan dicapai, proses pelaksanaannya menjadi mudah dan lancar. Hal itu disebabkan orang Jepang sangat berhati-hati dan selalu berusaha mendapatkan keterangan yang jelas mengenai suatu hal sebelum membuat keputusan. Sikap tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan memang diperlukan dalam menjalani suatu hubungan bisnis, agar pelaku bisnis tidak menemukan rasa penyesalan terhadap keputusan yang telah diambil, maka semua keputusan harus difikirkan secara matang, dengan melihat dampak positif dan negatif dari keputusan tersebut.

Orang Jepang tidak suka membuang-buang waktu. Oleh karena itu, saat berbisnis dengan orang Jepang, ketepatan waktu perlu dijaga. Masalah lain mungkin dapat dikompromikan dengan orang Jepang, tetapi tidak soal waktu. Orang yang dapat mengatur waktu dianggap dapat dipercaya dan diharapkan. Jika orang tidak menepati waktu dan sering ingkar janji, akan menghadapi masalah saat berbisnis dengan orang Jepang. Berbisnis dengan orang Jepang tidak dapat dilakukan dengan begitu saja. Setiap orang yang ingin berbisnis di Jepang harus menyiapkan diri terlebih dahulu. Apa pun bentuk urusan bisnis yang akan dijalankan, orang Jepang ingin mendapatkan keterangan yang tepat, jelas, dan terperinci. Saat menjalankan bisnis, orang Jepang melakukannya dengan serius. Mereka juga tidak suka beromong-kosong karena setiap urusan bisnis harus berakhir dengan keputusan yang tepat. Urusan bisnis itu akan berhasil jika ada keputusan dan gagal jika tidak ada keputusan.