"Arbitrase" (bahasa Inggris:arbitrage),
yang dalam dunia ekonomi dan keuanganadalah
praktik untuk memperoleh keuntungan dari perbedaan harga yang terjadi di antara
dua pasar keuangan. Arbitrase ini merupakan suatu kombinasi
penyesuaian transaksi atas dua pasar keuangan di mana keuntungan yang diperoleh adalah
berasal dari selisih antara harga pasar yang satu dengan yang lainnya.
Dalam dunia akademis, istilah
"arbitrase" ini diartikan sebagai suatu transaksi tanpa arus kas
negatif dalam keadaan yang bagaimanapun, dan terdapat arus kas positif atas
sekurangnya pada satu keadaan , atau dengan istilah sederhana disebut sebagai
"keuntungan tanpa risiko" (risk-free profit).
Seorang yang melakukan arbitrase
disebut "arbitraser" atau
dalam istilah asing disebut juga arbitrageur. Istilah ini utamanya
digunakan dalam perdagangan instrumen keuangan seperti obligasi, saham, derivatif, komoditi dan mata uang.
Apabila harga pasar tidak memungkinkan
dilakukannya arbitrase yang menguntungkan, maka harga tersebut merupakan ekuilibrium arbitrase (lihat :harga keseimbangan) atau juga dikenal
dengan istilah arbitrage equilibrium atau pasarbebas arbitrase. Ekulibrium atau keseimbangan arbitrase ini adalah
prakondisi dari teori keseimbangan
umum atau general equilibrium.
Arbitrase
statistik merupakan
suatu ketidak seimbangan atas nilai yang diperkirakan . Suatu kasino menggunakan arbitrase statistik ini
pada hampir semua permainan yang menawarkan kesempatan menang.
KONDISI ARBITRASE
Arbitrase
adalah dimungkinkan apabila salah satu dari ketiga kondisi ini terjadi :
1. Aset yang sama tidak diperdagangkan
dengan harga yang sama pada setiap pasar.
2. Dua aset dengan arus kas yang
identik tidak diperdagangkan dengan harga yang sama.
3. Suatu aset dengan nilai kontrak
berjangka yang diketahui, dimana aset
tersebut pada saat ini tidaklah diperdagangkan pada harga kontrak berjangka
dengan dikurangi potongan harga berdasarkan suku bunga bebas risiko (atau
terdapat biaya penyimpanan gudang atas aset tersebut yang tidak dapat
diabaikan).
Arbitrase
bukanlah merupakan suatu tindakan sederhana dari pembelian produk disuatu pasar
dan menjualnya dipasar lain dengan harga yang lebih tinggi kelak. Transaksi
arbitrase harus terjadi secara kesinambungan guna menghindari terungkapnya
risiko pasar ataupun risiko perubahan harga pada salah satu pasar sebelum kedua
transaksi selesai dilaksanakan. Dalam segi praktik, hal ini umumnya hanya
dimungkinkan untuk dilakukan terhadap sekuriti dan
produk keuangan yang dapat diperdagangkan secara elektronis.
CONTOH
ARBITRASE
·
Misalnya saja nilai tukar ( setelah
dipotong biaya penukaran) di London adalah 5 poundsterling = 10 USD = 1.000 yen dan nilai
tukar di Tokyo adalah
1000 yen = 6 poundsterling = 12 USD.
Sehingga dengan melakukan penukaran uang senilai ¥1000 akan memperoleh $12 di
Tokyo dan dengan menukarkan $12 tersebut di London akan memperoleh ¥1.200,
sehingga akan dilakukan arbitrase untuk keuntungan sebesar ¥200 tersebut. Dalam
kenyataannya arbitrase
segitiga ini
sedemikian sederhananya namun amat jarang terjadi dimana e atas
kurs spot valuta asing pada kontrak serah adalah
lebih umum dilakukan.
·
Contoh arbitrase yang melibatkan New York
Stock Exchange dan Chicago
Mercantile Exchange. Dimana harga saham pada NYSE dan kontrak serah yang
menjadi korespondennya di CME adalah tidak seimbang, salah satunya dapat
membeli sedikit lebih murah dan menjual dengan harga lebih mahal. Sebab
perbedaan di antara harga tersebut kecil (dan tidak berlangsung lama) maka hal
ini dapat menguntungkan apabila dilakukan dengan komputer untuk melakukan
analisis harga di berbagai pasar dan secara otomatis melaksanakan perdagangan
sewaktu terdapat harga yang selisih jauhy daripada karga keseimbangan.
Aktivitas dari arbitraser lainnya dapat membuat hal ini menjadi sangat
berisiko. Siapa yang memiliki komputer tercepat dan memiliki ahli matematika
terpandai akan memperoleh keuntungan dari suatu selisih kecil berkesinambungan
yang bagi investor individu
merupakan hal yang tidak menguntungkan.
·
Para ekonom menggunakan terminologi
arbitrase tenaga kerja global (global labor arbitrage) untuk menunjukkan
tendensi beralihnya proses manufaktur ke negara-negara dengan upah tenaga kerja
rendah serta memiliki minimum peringkat kestabilan politik dan pertumbuhan
ekonomi yang mendukung bagi industrialisasi. Saat ini nampaknya banyak yang
mengalihak manufaktur keRRC, dan yang membutuhkan tenaga kerja berbahasa Inggris mengalihkannya
ke India dan Filipina.
No comments:
Post a Comment