Saturday, April 30, 2011

Sumber Energi Tiada Henti dari Perairan Indonesia

Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan, Indonesia menyimpan potensi energi listrik dan arus laut yang sangat besar. Wilayah perairan Indonesia, terutama selat-selat yang menghadap Lautan Hindia dan Samudera Pasifik ternyata memiliki arus laut yang kuat sehingga menyimpan potensi yang bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk membangkitkan energi listrik dari sumber energi yang terbarukan.

Di wilayah NTB dan NTT misalnya, berdasarkan hasil riset yang dikembangkan BPPT, dari 10 Selat yang ada di wilayah perairan NTB dan NTT diperkirakan bisa dihasilkan  energi listrik hingga 3000 MW. “Dalam hitungan di atas kertas diduga potensi arus laut di wilayah perairan Indonesia menyimpan potensi energi listrik hingga 6000 MW”, kata Dr. Erwandi dari UPT Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika BPPT pada Seminar Potensi Energi Listrik dari Arus Laut di wilayah NTT dan NTB.

Sedangkan dari wilayah kelautan, Indonesia bisa memanfaatkan gelombang laut yang selama ini dijadikan tunggangan para peselancar. Gelombang tersebut kini bisa menjadi sumber energi tiada henti. Energi gelombang ini dapat dimanfaatkan untuk mensuplai kebutuhan energi seuatu kota pelabuhan Para peneliti memperkirakan, hanya dengan memanfaatkan 0,2 per sen energi gelombang laut dapat menyalakan semua bola lampu di seluruh dunia.


Para Insinyur di Oregon State University telah mengambil langkah awal pemanfaatan energi gelombang ini. Mereka telah membuat semacam sistem pelampung pembangkit energi yang menangkap energi gelombang laut dan mengubahnya menjadi listrik. Sistem ini ditempatkan sejauh 2 mil dari bibir pantai ke tengah laut dan disebut pelampung generator linear magnet permanen (permanent magnet linear generator buoy).
Berbeda dengan generator umumnya yang menghasilkan listrik akibat gerakan berputar, generator linear magnet permanen menghasilkan listrik dari gerakan bolak-balik akibat naik-turunnya pelampung oleh gelombang laut. Di dalam pelampung, lilitan (coil) kawat dipasang mengelilingi batang magnet yang dipancangkan ke dasar laut. Coil dipasang meyatu dengan pelampung sehingga akan naik dan turun sesuai pergerakan pelampung akibat gelombang laut. Gerakan bolak-balik ini memotong fluks magnet sehingga menghasilkan listrik.
Setiap pelampung memiliki potensi pembangkitan sebesar 250 kW, namun dapat diperbesar atau diperkecil sesuai kebutuhan dan skala teknologi yang digunakan. Para peneliti memperkirakan, cukup dibutuhkan 200 pelampung untuk mencukupi kebutuhan listrik suatu kota pelabuhan.
Namun, bagaimanapun juga, pengembangan teknologi pembangkitan gelombang masih tertinggal 10 sampai 20 tahun dibelakang pengembangan teknologi pembangkitan energi terbarukan lainnya seperti angin dan surya.

No comments:

Post a Comment