Belakangan ini, jika kita mendengar berita seputar perbankan, mungkin kita sering mendengar suatu sistem perbankan yang dikembangkan sesuai prinsip syariah. Bank-bank yang dijalankan dengan sistem tersebut disebut Bank Syariah, misalanya Bank Muamalat Syariah, Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah), dan sebagainya.
Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam. Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis, sosialis maupun komunis. Ekonomi syariah bukan pula berada ditengah-tengah ketiga sistem ekonomi itu. Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang memberikan hampir semua tanggungjawab kepada warganya, serta komunis yang ekstrim. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan, serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi syariah menekankan empat sifat, yaitu:
- Kesatuan (unity)
- Keseimbangan (equilibrium)
- Kebebasan (free will)
- Tanggungjawab (responsibility)
Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai Islam bukan semata-mata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh makhluk hidup di muka bumi. Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial, budaya, dan politik dari bangsa.
Layanan Syariah Dijadikan Alternatif
Jasa pelayanan keuangan syariah secara perlahan memunculkan bentuk industri keuangan baru, yakni berupa pengelolaan kekayaan pribadi secara syariah (Islamic Wealth Management). Beragam portofolio keuangan syariah menjadi pilihan keluarga muslim kelas menengah ke atas dalam pengelolaan harta mereka.
Selama ini, produk wealth management syariah cenderung tidak hanya bertujuan mendapatkan keuntungan duniawi. Wealth management syariah hanya akan menggunakan produk-produk investasi yang sesuai dengan syariah. Dihindari produk investasi yang berbau riba, gharar, maisir, dan lainnya yang secara Islam diharamkan.
Bank Syariah Tertua di Dunia Melirik Indonesia
Dubai Islamic Bank (DIB), yang merupakan bank berbasis syariah Islam pertama di dunia yang didirikan tahun 1975, berkeinginan untuk mengembangkan kerja sama dengan Bank Syariah dan menyampaikan ketertarikannya akan pasar perbankan syariah di Indonesia. Keinginan tersebut disampaikan Managing Director yang juga penasehat Dubai Islamic Bank Capital (DIB Capital), Anwar Belgaumi.
Sekretaris Pertama KJRI Dubai, Adiguna Wijaya, mengatakan, Belgaumi berkunjung ke Jakarta sebagai tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya. Konjen RI menyampaikan bahwa KJRI Dubai juga telah menerima surat dari Bank Indonesia (BI) yang memberitahukan rencana kunjungan Belgaumi ke Jakarta untuk bertemu dengan pihak BI. Anwar Belgaumi menginformasikan maksud kunjungannya ke Jakarta itu secara lebih komprehensif untuk mengeksplorasi dan menganalisa pasar perbankan syariah di Indonesia, serta penjajakan kerjasama jasa perbankan syariah.
DIB memiliki peran yang cukup besar dalam pengembangan dan penetapan standarisasi perbankan syariah Islam, tidak hanya di wilayah Teluk maupun Timur Tengah, tetapi juga di tingkat internasional. Saat ini, tercatat aset DIB sekitar 25 miliar dollar AS dengan kantor cabang di 8 negara, telah menjalin kerjasama dengan dunia perbankan di banyak negara dalam pengembangan sistem dan bisnis perbankan berbasis syariah.
Sementara DIB Capital yang didirikan tahun 2006 sebagai unit investment banking bagian dari DIB memiliki misi utama mengembangkan sistem dan penyediaan jasa investasi perbankan yang Islami dengan berbasis syariah Islam bertaraf internasional. DIB Capital juga menilai Indonesia memiliki potensi besar, mengingat posisinya sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia. Konjen Mansyur mengharapkan kiranya kunjungan Managing Director DIB Capital ke Jakarta kali ini dapat ditindaklanjuti dengan hasil yang nyata dan memberikan manfaat positif bagi pengembangan pasar perbankan berbasis syariah di Indonesia.
Managing Director DIB Capital juga sependapat dengan Konjen RI dan menyatakan rasa optimis peluang pengembangan pasar perbankan syariah di Indonesia sangat menjanjikan. Melalui sistem manajemen yang tepat dan kejelian dalam pengaturan strategi pasar, diharapkan pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia dapat tergarap dengan baik dan berkembang.
Sumber :